Acap kali masih bisa kita temukan ada orang tua yang kerap meninggalkan anaknya sendirian di dalam mobil, dengan alasan “hanya tinggal pergi sebentar kok.”
Padahal perilaku tersebut sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan anak yang ditinggalkan di dalam mobil jika tetap memaksakannya.
Tindakan demikian memang sangat berbahaya, apalagi orang tua akan meninggalkan buah hatinya di dalam mobil dengan kaca tertutup dan pintu terkunci untuk alasan keamanan.
Banyak penelitian mengatakan bahwa kondisi tersebut sangat berbahaya karena anak akan merasa kepanasan dan memicu dehidrasi, apalagi jika kondisi cuaca di luar sedang panas.
Karena berada di ruang tertutup, anak juga akan mengalami kesulitan bernapas dan merasa gelisah karena ditinggal sendirian.
Adapun jika orang tua menyalakan Air Conditioner (AC) dengan tujuan kabin mobil tetap sejuk, justru akan menimbulkan masalah baru.
Karena anak bisa keracunan gas buang kendaraan Carbon Monoksida (CO), yang tidak terlihat oleh mata dan tidak meninggalkan bau.
Gejala keracunan gas ini sulit disadari seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi.
Gejala-gejala di atas biasanya hanya berlangsung beberapa menit, korban akan pingsan bahkan sering berakibat fatal.
Hal lain yang dikhawatirkan dari meninggalkan anak di dalam mobil adalah keinginan mereka untuk bermain dengan fitur-fitur mobil.
Tentunya sangat berbahaya jika anak bermain dengan fitur untuk menaikkan dan menurunkan kaca mobil atau power window.
Parahnya, kalau sang buah hati sampai berhasil memindahkan tuas transmisi dan menginjak pedal gas, saat kondisi mesin mobil menyala karena AC harus beroperasi.
Intinya, anak kecil yang ditinggal sendirian di dalam mobil sangat rawan menjadi korban kejahatan.
Oleh karena itu, dengan alasan apapun jangan pernah meninggalkan anak kesayangan di dalam mobil tanpa penjagaan orang dewasa.