Tertib dan Santun di Jalan: Gunakanlah Klakson Seperlunya!

Perlu kita ketahui bahwa klakson merupakan salah satu fitur yang wajib ada di kendaraan baik itu mobil maupun motor, yang berfungsi sebagai alat komunikasi saat berada di jalan raya. Sayangnya, kita masih sering menemui pengendara yang salah dalam menggunakan piranti yang satu ini. Misalnya, kita pasti sering berjumpa dengan pengendara yang senang memencet klakson secara terus menerus dengan tujuan memberitahu kepada pengendara lain yang menghalangi saat bermanuver. Padahal, sebenarnya hal tersebut sangatlah tidak etis dilakukan di jalan raya karena pengendara lain bisa jadi malah terganggu fokus berkendaranya.

Menanggapi hal tersebut, Sony Susmana selaku Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan terlalu sering memencet klakson justru mengganggu pengguna jalan lain dan bisa menyulut emosi. “Banyak terjadi konflik karena klakson dibunyikan panjang atau diganti suara yang lebih nyaring dan difungsikan tidak pada tempatnya,” ujar Sony.

Oleh karena itu, Sony menjelaskan bahwa sebaiknya pengendara perlu mengetahui fungsi dan etika menggunakan klakson selama di jalan raya. “Klakson adalah alternatif alat komunikasi selain lampu dan holdbrake, klakson digunakan hanya seperlunya dan dengan etika yang benar untuk menghindari miskomunikasi,” ucap Sony.

“Jadi etikanya klakson jangan diganti suara yang lebih nyaring atau berdurasi panjang dan tidak pada tempatnya,” sambungnya.

Lebih lanjut, Sony mengimbau sebaiknya gunakan klakson pada waktu yang tepat dan pantas untuk membunyikan.

Seperti pada saat akan memberitahu pengguna jalan lain agar terhindar dari bahaya, menjalankan kendaraan di tempat parkir atau yang banyak blind spot, dan saat membutuhkan pertolongan.

“Hindari membunyikan klakson di tempat ibadah, sekolahan, rumah sakit dan komplek tentara,” imbuhnya.

Menurutnya semakin sedikit suara klakson terdengar maka semakin baik pula etika pengendara.

“Semakin sedikit suara klakson terdengar semakin baik etika berkendara seseorang, artinya si pengemudi sudah bertindak proaktif jaga jarak, jaga kecepatan, mengalah, sopan dan berbagi,” pungkasnya.

Jadi, sebaiknya untuk bisa menghargai para pengendara dan dihargai oleh pengendara lain di jalan, jangan seenaknya membunyikan klakson ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top